Minggu, 20 April 2014

Di Balik Senyuman Mona Lisa

Sebuah senyuman dapat mengungkap potensi kepribadian seseorang. Seperti halnya lukisan Monalisa yang sangat terkenal dengan senyumannya itu. Siapa Monalisa sebenarnya dan bagaimana kepribadiannya dapat dilihat dari bentuk wajah dan senyuman.




Senyum monalisa yang sudut kiri mulutnya sedikit melengkung ke atas menyiratkan potensi suka melecehkan bilamana dia marah. Oleh Sigmund Frued, senyumannya diartikan sebagai kombinasi yang kontras antara kelembutan yang tiada banding dengan sensualitas yang tanpa ampun. Bibir atas yang menutupi bibir bawahnya menyiratkan potensi seperti yang dikatakan Sigmund Frued tadi, yaitu potensi dorongan nafsu sensualitas yang tinggi. Namun, ditambah dengan lekukan kecil berbentuk huruf V di ujung bawah bibir atasnya, sekaligus juga peringatan buat pasangannya, ada potensi kuat-bisa jadi-sulit untuk selalu tetap setia. Bentuk rahang yang turun lurus dan panjang membulat menyiratkan karakter yang kuat dan optimism yang tinggi, suatu kombinasi yang cocok untuk berkarier di bidang penjualan dan marketing. Akan tetapi, lubang hidungnya yang jelas sewaktu wajahnya dipandang dari depan, justru menyiratkan adanya potensi kurang menghargai uang alias boros. Garis batas rambutya yang mulus dan bulat melengkung, menyiratkan tanda adanya potensi bukan sebagai teman yang dapat diandakan alias plin-plan. Hidungnya yang lurus dan panjang disertai pangkal hidung yang tinggi, menyiratkan kecerdasannya dan teman bicara yang memukau. Namun ada yang mengerikan, dua matanya yang persis sama namun sipit dan berbentuk lonjong, menyiratkan potensi cemburunya yang amat besar, seakan ingin mengatakan ia tak akan segan-segan berbuat apa pun  terhadap wanita lain yang berani-berani mencoba merebut kekasihnya dari dekapannya. Sungguh suatu perpaduan dan kombinasi yang unik sekaligus misterius.

Kemapuan menbaca wajah dan juga membaca senyum memberikan bekal pengetahuan pada topeng-topeng manusia sehingga kita mempunyai ruang dan waktu yang memadai untuk mengantisipasinya. Selain itu, kemampuan ini akan bermanfaat untuk menjaga keberlangsungan suatu jalinan persahabatan dan hubungan relasi di masa mendatang sehingga dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi demi kemaslahatan kedua belah pihak.




Dikutip dari buku Seni Membaca Wajah karya Tria Ivanka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar