Sebuah
senyuman dapat mengungkap potensi kepribadian seseorang. Seperti halnya lukisan
Monalisa yang sangat terkenal dengan senyumannya itu. Siapa Monalisa sebenarnya
dan bagaimana kepribadiannya dapat dilihat dari bentuk wajah dan senyuman.
Senyum monalisa
yang sudut kiri mulutnya sedikit melengkung ke atas menyiratkan potensi suka
melecehkan bilamana dia marah. Oleh Sigmund
Frued, senyumannya diartikan sebagai kombinasi yang kontras antara
kelembutan yang tiada banding dengan sensualitas yang tanpa ampun. Bibir atas
yang menutupi bibir bawahnya menyiratkan potensi seperti yang dikatakan Sigmund
Frued tadi, yaitu potensi dorongan nafsu sensualitas yang tinggi. Namun,
ditambah dengan lekukan kecil berbentuk huruf V di ujung bawah bibir atasnya,
sekaligus juga peringatan buat pasangannya, ada potensi kuat-bisa jadi-sulit
untuk selalu tetap setia. Bentuk rahang yang turun lurus dan panjang membulat
menyiratkan karakter yang kuat dan optimism yang tinggi, suatu kombinasi yang
cocok untuk berkarier di bidang penjualan dan marketing. Akan tetapi, lubang
hidungnya yang jelas sewaktu wajahnya dipandang dari depan, justru menyiratkan
adanya potensi kurang menghargai uang alias boros. Garis batas rambutya yang
mulus dan bulat melengkung, menyiratkan tanda adanya potensi bukan sebagai
teman yang dapat diandakan alias plin-plan. Hidungnya yang lurus dan panjang
disertai pangkal hidung yang tinggi, menyiratkan kecerdasannya dan teman bicara
yang memukau. Namun ada yang mengerikan, dua matanya yang persis sama namun sipit
dan berbentuk lonjong, menyiratkan potensi cemburunya yang amat besar, seakan
ingin mengatakan ia tak akan segan-segan berbuat apa pun terhadap wanita lain yang berani-berani
mencoba merebut kekasihnya dari dekapannya. Sungguh suatu perpaduan dan kombinasi
yang unik sekaligus misterius.
Kemapuan
menbaca wajah dan juga membaca senyum memberikan bekal pengetahuan pada
topeng-topeng manusia sehingga kita mempunyai ruang dan waktu yang memadai
untuk mengantisipasinya. Selain itu, kemampuan ini akan bermanfaat untuk
menjaga keberlangsungan suatu jalinan persahabatan dan hubungan relasi di masa
mendatang sehingga dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi demi kemaslahatan
kedua belah pihak.
Dikutip
dari buku Seni Membaca Wajah karya Tria Ivanka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar