Dulu, saat mereka masih sangat muda... Canda, tawa, marah, kesal, tangis pernah menghiasi hari-hari mereka. Semuanya seperti dalam mimpi, mimpi yang berkelanjutan.
Gadis itu bertanya, “Apakah kau ingat hari dimana aku memeluk erat punggungmu saat kau menangis, hari dimana kita berjalan bersama di sore hari sambil tertawa-tawa, atau hari dimana kita melakukan pertengkaran-pertengkaran konyol?” Ah... Nostalgia.
Pemuda itu pernah nyatakan perasaannya, bahkan berulang kali. Dan gadis itu anggap semuanya sebagai lelucon belaka. Gadis itu tak pernah meyakinkan dirinya kalau itu memang sungguhan. (Maaf). Pemuda itu juga mengatakan bahwa ia sudah menyukai gadis itu selama empat tahun dan gadis itu menanggapinya sebagai sebuah lelucon (lagi). (Sekali lagi, maaf).