Ini
adalah sebuah kisah tentang sepasang makhluk yang mencari “cinta”. Entah benar
atau tidak, meski mereka saling jauh tapi mereka tetap merindukan satu sama
lain. Mereka terlalu naif untuk menunjukan apa yang mereka rasa.
Alya.
Gadis setengah “labil” ini cukup lihai dalam mempermainkan kata-kata. Ia senang
membuat cerita drama ataupun puisi romantis. Tapi sayangnya, ia tipe orang yang
sangat pemilih dan sangat sulit mempercayai orang lain. Tidak hanya itu, sifat buruk yang paling
melekat dengan image-nya adalah “moody”. Jika ia sudah terkena penyakit itu,
maka tak ada kesempatan bagi makhluk lain yang bisa mengusik ke-moody-an-nya.
Lebih parahnya lagi, mood-nya bisa berubah kapan saja.
Di sisi
lain ada Venitta. Seorang gadis berparas anggun, cerdas, dan menarik. Sisi
buruknya adalah dia seorang yang tertutup dan sedikit tidak peka terhadap
perasaan orang lain. Diam membuat kesan “untouchable” pada dirinya. Cukup sulit
untuk bisa merebut perhatiannya agar ia keluar dari dunianya.
Kedua
makhluk itu akan menjadi aktor utama kisah kali ini…
***
Semua
berawal dari kebosanan Alya yang selalu mendapat tempat duduk di pojok belakang
sebelah kanan. Ia sedikit iri dengan gadis yang duduk di tengah kelas. Dari
hari ke hari ia memperhatikan kebiasaan-kebiasaan gadis tersebut. Dan suatu
hari dengan alih-alih tak bisa melihat tulisan di papan tulis dengan jelas, ia
berpindah ke bangku idamannya, kebetulan bangku sebelahnya kosong.
Saat
duduk di bangku idamannya, Alya malah mencari perhatian gadis yang tengah duduk
di sebelahnya, Venitta. Pertanyaan-pertanyaan sederhana membuka obrolan mereka
sejak saat itu. Alya yang sering menceritakan hal-hal yang cukup aneh membuat
Venitta tertarik dengannya. Obrolan-obrolan seputar “perempuan” membuat mereka
cepat akrab.
Merasa
nyaman dengan kehadiran Venitta, Alya pun memutuskan Venitta sebagai “sahabatnya”.
Terbilang “saklek” memang saat Alya memutuskan untuk menjadikannya sebagai
sahabat. Dia terkesan bersifat otoriter. Tapi selama Venitta meresa tidak “perbudak”
oleh Alya, itu akan menjadi hal yang sah-sah saja.
Itulah
awal mereka menemukan angin segar di tempat baru yang begitu panas dan gersang.
Perjalanan mereka akan masih terus berlanjut…
-BERSAMBUNG-
Sofiya
September, 8th 2013
hey terusin cerita yang ini :p
BalasHapusnanti ya~ kalo aku udah ada waktu dan mood buat nulis~ :p
HapusWhoa... You are such a talented writer. Hey keep writing okay?
BalasHapusLove,
Moana